Adiguna Sutowo kini kembali mencuat ke publik karena kasus penabrakan rumahnya di Jalan Pulo Mas Barat VII, Jakarta Timur. Pagar rumah putra bungsu Ibnu Sutowo, Dirut pertama Pertamina itu, hancur dan tiga mobil mewah di dalamnya ringsek.
Saksi mata di tempat kejadian menyebut pelaku penabrakan adalah seorang wanita, yang belakangan di ketahui bernama Florence. Namun, dengan nada tinggi dan mata memerah, pengusaha itu membantahnya.
"Saya tubruk pakai mobil saya, yang ditubruk ke rumah saya, jadi siapa yang dirugikan. Jadi yang marah saya dan pacar saya, sekarang kalau lu punya pacar itu rumah, rumah gue juga enggak ada yang dirugiin," sergah Adiguna seakan menantang wartawan saat jumpa pers di De HUB, Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Tak hanya itu, saat ditanya siapa Florence, yang disebut banyak saksi sebagai penabrak, nada bicara Adiguna juga meninggi.
"Polisinya mana sini, coba ngomong sama saya. Rumah rumah gue mau ngapain juga terserah gue. Mau gue bakar kek, terserah gue lah kalau itu," ucap Adiguna dengan arogan.
Arogansi mertua artis Dian Sastrowardoyo itu seolah belum pudar. Dulu arogansi Adiguna pernah memakan korban. Dalam malam pergantian tahun 2004-2005, Adiguna menembak dari jarak dekat Yohannes Berkmans Natong (28), mahasiswa dan pelayan bar Club and Lounge Fluid, Hotel Hilton Jakarta. Yohannes pun tewas di hotel yang dulu masih dimiliki keluarga besar Sutowo itu.
Akibat perbuatannya, Adiguna dihukum tujuh tahun penjara. Kini, setelah kekuasaan dan harta trah Ibnu Sutowo dipreteli, termasuk Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan) yang sudah diambil negara, ternyata arogansi Adiguna belum juga pudar.
0 comments:
Post a Comment